Daftar Imunisasi Tambahan untuk Proteksi Total Bayi Anda




MMR termasuk juga imunisasi penambahan yang berguna buat bayi Anda Untuk memberikan perlindungan penuh pada sang kecil dari beberapa penyakit spesifik, orang-tua seharusnya lakukan imunisasi penambahan. Namun, orang-tua harus mempersiapkan kantong sendiri mengingat tipe imunisasi fundamen ini tidak dijamin atau dibantu oleh pemerintah seperti juga imunisasi fundamen komplet.

Imunisasi penambahan ialah imunisasi di luar lima imunisasi fundamen yang diharuskan oleh pemerintah lewat Kementerian Kesehatan. Imunisasi fundamen sendiri terdiri dari satu jumlah vaksin Hepatitis B, satu jumlah BCG, tiga jumlah DPT-Hepatitis B, empat jumlah polio, serta satu jumlah campak.

Di luar imunisasi fundamen itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) keluarkan referensi serta agenda penyuntikan vaksin penambahan untuk lengkapi perlindungan pada anak. Apa vaksin yang disebut?

Tipe imunisasi penambahan untuk anakDalam booklet agenda imunisasi anak umur 0-18 bulan, IDAI mereferensikan orang-tua untuk memberi beberapa macam imunisasi penambahan untuk anak. Berikut vaksin yang disebut, faedahnya, dan agenda imunisasi penambahan itu.

1. PCVVaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccine) atau PCV13 diberi dengan arah membuat perlindungan anak dari infeksi bakteri pneumococcal. Bakteri ini bisa mengakibatkan infeksi serius, seperti pneumonia, infeksi darah, sampai meningitis bakteri.

Main Taruhan MixParlay Bola Online Sangat Menguntungkan

Agenda imunisasi penambahan PCV ialah seperti berikut:

Umur bayi 2-6 bulan: 3 jumlah, jeda 6-8 minggu (diulangi waktu bayi berumur 12-15 bulan)

Umur bayi 7-11 bulan: 2 jumlah, jeda 6-8 minggu (diulangi waktu bayi berumur 12-15 bulan)

Umur bayi 12-23 bulan: 2 jumlah, jeda 6-8 minggu

Anak di atas dua tahun: 1 jumlah.

2. RotavirusAnak-anak benar-benar rawan terkena rotavirus, ditambah lagi bila tinggal di ruang dengan kebersihan yang jelek. Rotavirus bisa menyebabkan diare kronis, muntah, demam, sampai ngilu perut hingga mempunyai potensi membuat anak dehidrasi sampai harus dirawat inap di dalam rumah sakit.

Situasi ini bisa dihindari dengan pemberian imunisasi penambahan rotavirus. Di Indonesia, agenda pemberian imunisasi penambahan rotavirus bergantung dari tipe vaksin yang Anda pilih:

Rotateq: 3 jumlah dengan pemberian pertama pada umur bayi 6-14 minggu, pemberian ke-2 dengan interval 4-8 minggu, pemberian ke-3 optimal waktu umur bayi 8 bulan.

Rotarix: 2 jumlah dengan pemberian pertama pada umur 10 minggu, jumlah ke-2 waktu umur 14 minggu.

Jika bayi Anda belum terima imunisasi penambahan ini waktu umur lebih dari pada 8 bulan, karena itu vaksin rotavirus tak perlu diberi.

3. InfluenzaInfluenza ialah penyakit pernafasan atas atau bawah yang dikarenakan oleh infeksi virus influenza. Penyakit ini benar-benar pemula berlangsung di beberapa negara tropis seperti Indonesia. Buat Anda yang ingin memberikan vaksin influenza pada anak, agenda pemberian imunisasi penambahan ini ialah seperti berikut:

Umur anak 6-35 bulan: 0,25 ml

Umur anak lebih dari pada tiga tahun: 0,5 ml.

[[artikel-terkait]]

4. MMRVaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella) bisa menahan penyakit campak, gondongan, sekaligus juga rubella (campak Jerman). Imunisasi penambahan ini tidak sama dengan imunisasi fundamen MR yang cuma mengarah penyakit campak (measles serta rubella).

Agenda pemberian imunisasi penambahan MMR ini ialah waktu bayi berumur 15-18 bulan. MMR diberi minimum 1 bulan sebelum atau setelah penyuntikan imunisasi yang lain.

5. VariselaInfeksi virus varicella-zoster akan menyebabkan penyakit cacar air yang diikuti dengan timbulnya lesi seperti lentingan, berasa gatal, serta menyebar di sekujur badan. Walau cacar air sering dikatakan sebagai penyakit ciri khas beberapa anak, tetapi dia bisa dihindari atau dikurangi keparahannya dengan pemberian imunisasi penambahan varisela waktu bayi berumur di atas satu tahun sekitar 1 jumlah.

Vaksin cacar air dapat juga diberi kapan juga sebab imunisasi ini dapat diberi sampai dewasa. Tetapi, pada anak berumur di atas 13 tahun, jumlah yang diberi adalah 2 kali dengan jeda 4-8 minggu.

6. Japanese encephalitisJapanese encephalitis (JE) pernah mewabah di Indonesia pada 2015, khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, sampai Jawa Barat serta DKI Jakarta. Penyakit ini bisa menyebabkan radang otak, serta pada beberapa anak sampai bisa menyebabkan kematian.

Agenda pemberian imunisasi penambahan ini dilaksanakan mulai pada bayi berumur 9 bulan. Walau vaksin masih diutamakan buat bayi serta beberapa anak di wilayah epidemik JE, Anda bisa lakukan imunisasi penambahan itu bila ingin bawa anak ke wilayah yang pernah merasakan epidemi ini.

Postingan Populer